Minggu, 08 September 2013

Efek Positif Kopi dan Rokok

Hampir bahkan selalu kita dengar, baca, bahkan lihat akan efek negatif antara perpaduan kopi dan rokok. Siapa yang tak kenal kopi? minuman hitam kental ini di percaya mampu membuat mata anti ngantuk dan menambah stamina beraktivitas karena kandungan kafein nya. Siapa pula yang tak kenal rokok? saya yakin semua orang pun mengenalnya. meski sudah hampir di larang dan meroketnya harga rokok namun tak menyurutkan produsen dan penghisap rokok itu sendiri. malahan, Rokok di katakan menjadi standart kedewasaan seorang laki-laki ( jika gak merokok bukan lelaki katanya ).

Saya rasa kurang adil jika hanya di paparkan efek negatifnya saja, Bukankah negatif dan positif selalu datang berdampingan. seperti halnya api ? tak adil kan jika hanya di eksplor soal kebakaran rumah,kebakaran hutan, boleh saja kan yang di eksplor itu soal manfaat api itu sendiri seperti memasak dll.
manfaat kopi dan rokok bagi kesehatan http://anginbaru.blogspot.com

Di bawah ini adalah hasil penelitian efek positif Kopi dan Rokok :

Penyakit Parkinson

Baik kopi dan rokok sama-sama mengurangi resiko penyakit parkinson. Dalam Journal of Alzheimer’s Disease, Vo. 20, Supplement 1, 2010, pp: 221-238 ditunjukkan kalau ada asosiasi negatif antara asupan kafein dan resiko penyakit parkinson. Dalam jurnal Neurology tanggal 10 Maret 2010, ditunjukkan kalau perokok jangka panjang berkurang resikonya menderita Parkinson.

Gliomas

Gliomas adalah sejenis tumor otak. Penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition bulan September 2010 menunjukkan kalau konsumsi kopi dan teh mengurangi resiko glioma.

Ingatan dan Fokus

Dalam jurnal Neuron tanggal 2007, nikotin di dalam rokok meningkatkan ingatan dan fokus.

Kanker Faring dan Oral

Peminum kopi berkala ditemukan dalam penelitian yang diterbitkan bulan Juni 2010 kalau ia mengalami penurunan resiko kanker oral dan faring sebesar 39 persen.

Sindrom Karposi

Sindrom Karposi adalah sejenis penyakit kulit langka. Bulan maret 2001, Lembaga Penelitian Kanker Nasional menemukan kalau resiko sindrom Karposi menurun pada perokok tetap.

Kanker Payudara

Pada wanita dengan mutasi gen tertentu, resiko kanker payudara justru berkurang jika mereka merokok. Demikian hasil penelitian yang diterbitkan tahun 1998 dalam Journal of the National Cancer Institute. Kopi juga berpengaruh yang sama, menurunkan resiko kanker payudara pada wanita yang meminum kopi seduh, seperti dalam  paper yang diterbitkan bulan Juni 2010.

Ulcerative Colitis

Ulcerative colitis adalah sejenis penyakit pencernaan yang menyerang usus besar. Hasil penelitian bulan Juni 1999 menunjukkan resiko menderita ulcer colitive lebih rendah pada perokok.

Kanker Usus Besar

Penelitian dalam journal of Agricultural and Food Chemistry bulan November 2003 menunjukkan kalau antioksidan yang terdapat dalam kopi melindungi peminum terhadap kanker usus besar.

Kerusakan Sendi

Bagi penderita rheumatoid arthritis, sifat anti pendarahan pada nikotin menurunkan laju kerusakan sendi. Demikian laporan tahun 2007.

Gout

Gout adalah sejenis rasa sakit sendi. Yayasan Arthritis tahun 2007 menemukan kalau pria yang minum empat cangkir kopi atau lebih dalam sehari memiliki resiko gout yang lebih rendah.

Orang meminum kopi karena mereka suka rasanya dan efek stimulan dalam kafein, bukan nilai gizinya. Kafein biasanya adalah komponen yang paling merusak.   Karenanya asupan kafein masyarakat harus dibatasi hanya 3 gelas kopi (400 mg) per hari untuk mengurangi resikonya.

Dari contoh-contoh penelitian di atas, sepertinya tidak ada usaha serius di kalangan ilmiah untuk melakukan penelitian besar-besaran untuk menunjukkan kopi dan rokok boleh dikonsumsi. Dalam studi-studi di atas, sebagian besar kesimpulan dibuat dengan pernyataan kalau penelitian lebih lanjut dibutuhkan atau kalau bahaya lain tidak diukur.

Bertahun-tahun lalu, perusahaan tembakau mungkin mampu menghasilkan bukti kalau merokok tidak terlalu berbahaya. Tapi sekarang, kita tahu sekarang kalau merokok memang jauh lebih merusak daripada menyehatkan. Ia memicu lebih banyak jenis kanker umum daripada menghambat beberapa jenis kanker langka. Yang kami tunjukkan disini sama sekali tidak bertujuan menyarankan anda merokok. Kami hanya menunjukkan, bahkan racunpun dapat menjadi obat.

Sumber

Wiebe, R. 2010. Research Reveals the Health Benefits  of Coffee and Smoking. Suite 101.

Referensi lanjut

João Costa, Nuno Lunet , Catarina Santos, João Santos, António Vaz-Carneiro. Caffeine Exposure and the Risk of Parkinson’s Disease: A Systematic Review and Meta-Analysis of Observational Studies. JOURNAL OF ALZHEIMER’S DISEASE. Volume 20, Supplement 1, 2010, Pages 221-238
H. Chen, et al. Smoking Duration Intensity and Risk of Parkinson’s Disease. Neurology March 16, 2010 vol. 74 no. 11 878-884
Dominique S Michaud, et al. Coffee and tea intake and risk of brain tumors in the European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) cohort study. Am J Clin Nutr November 2010 vol. 92 no. 5 1145-1150
Jonathan J. Couey et al. Distributed Network Actions by Nicotine Increase the Threshold for Spike-Timing-Dependent Plasticity in Prefrontal Cortex. Neuron, Volume 54, Issue 1, 73-87, 5 April 2007
Carlotta Galeone et al. Coffee and Tea Intake and Risk of Head and Neck Cancer: Pooled Analysis in the International Head and Neck Cancer Epidemiology Consortium. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev July 2010 19:1723-1736
Goedert JJ, et al. Risk factors for classical Kaposi’s sarcoma. J Natl Cancer Inst 2002; 94:1712-1718.
John A. Baron and Robert W. Haile. Protective Effect of Cigarette Smoking on Breast Cancer Risk in Women With BRCA1 or BRCA2 Mutations??? JNCI J Natl Cancer Inst (1998) 90 (10): 726-727.
Lena Maria Nilsson, Ingegerd Johansson, Per Lenner, Bernt Lindahl and Bethany Van Guelpen. Consumption of filtered and boiled coffee and the risk of incident cancer: a prospective cohort study. Cancer Causes and Control, Volume 21, Number 10, 1533-1544, DOI: 10.1007/s10552-010-9582-x
M Guslandi. Nicotine treatment for ulcerative colitis. Br J Clin Pharmacol. 1999 October; 48(4): 481–484.
Veronika Somoza, Michael Lindenmeier, Elisabeth Wenzel, Oliver Frank, Helmut F. Erbersdobler, and Thomas Hofmann. Activity-Guided Identification of a Chemopreventive Compound in Coffee Beverage Using in Vitro and in Vivo Techniques. Journal of Agricultural and Food Chemistry, Nov. 5, 2003. pp 6861–6869
A Finckh, S Dehler, K H Costenbader, C Gabay. Cigarette smoking and radiographic progression in rheumatoid arthritis. Ann Rheum Dis 2007;66:1066-1071 Published Online First: 19 January 2007
Choi HK, Willett W, Curhan G. Coffee consumption and risk of incident gout in men: a prospective study. Arthritis Rheum. June 2007 (DOI: 10.1002/art.22712).
Choi HK, Curhan G. Coffee, tea, and caffeine consumption and serum uric acid level: the Third National Health and Nutrition Examination Survey. Arthritis Rheum (Arthritis Care Res). June 2007 (DOI: 10.1002/art.22762).

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Berita & informasi terbaru - All Rights Reserved SeoNey by Blog Ney's